Program studi Manajemen Penanggulangan Bencana Politeknik AKBARA Surakarta menentukan desain umum keilmuan dan keahlian yang disusun dari beberapa rumpun ilmu murni seperti geoscience, kesehatan, dan sosial budaya, serta beberapa keterampilan teknis profesi yang dianggap perlu untuk mendukung keberhasilan proses pendidikan dan pembelajaran dalam program studi ini. Adapun gambaran umum hubungan relasi ilmu manajemen penanggulangan bencana dengan bidang keilmuan yang lain akan dijelaskan pada gambar.
dapat dipahami bahwa ilmu dan keterampilan yang digunakan sebagai dasar pembelajaran di program studi manajemen penanggulangan bencana Politeknik AKBARA terdiri dari beberapa cabang ilmu pengetahuan, seperti; geografi, geologi, vulkanologi, oceanografi, dan hidrologi dari rumpun ilmu kebumian; ilmu kedokteran, keperawatan, psikologi, dan kesehatan masyarakat dari rumpun ilmu kesehatan; serta ilmu sosiologi, budaya, hukum, dan ekonomi dari rumpun ilmu sosial budaya. Adapun penambahan keterampilan khusus keprofesian berupa materi Water and Sanitation Hygiene, Restoring Family Links, Shelter Management, dan Logistic Management
Profil Lulusan
Program studi Manajemen Penanggulangan Bencana Politeknik AKBARA Surakarta berupaya menyelenggarakan pendidikan yang ideal yang dapat menghasilkan lulusan berkualitas yang kompeten untuk diserap dunia kerja. Beberapa bidang profesi yang telah dipetakan dan diperkirakan membutuhkan tenaga kerja dengan spesifikasi lulusan program studi ini di antaranya adalah bidang-bidang sosial kemanusiaan, baik dari unsur pemerintah, swasta, maupun unsur LSM yang bergerak di bidang kebencanaan dan pemberdayaan masyarakat. Adapun beberapa profil lulusan yang
diharapkan dapat dihasilkan oleh program studi ini, secara teknis akan dijelaskan pada tabel 1. berikut:
Profil Lulusan | Spesifikasi Teknis | Peluang Karir |
Koordinator program | 1. Memimpin dan mengelola pelaksanaan/implementasi program secara keseluruhan termasuk mengelola sumberdaya yang berada di bawah tanggung jawabnya
2. Mengoordinasikan kerjasama dengan organisasi-organisasi yang menjadi mitra, merumuskan strategi advokasi kebijakan, strategi pemberdayaan komunitas/masyarakat, peningkatan kapasitas, terlibat dalam kerja-kerja riset yang dibutuhkan 3. Membangun relasi dengan berbagai jaringan organisasi terkait 4. Menyusun rencana operasi tanggap darurat |
Instansi pemerintah, swasta, NGO yang bergerak di bidang kebencanaan maupun pemberdayaan masyarakat |
Analis | Memiliki kemampuan teknis untuk mendapatkan, mengumpulkan, dan mengolah data-data kebencanaan yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan pengelolaan bencana terutama dalam rangka pengarusutamaan pengurangan risiko bencana. Hasil dari pengolahan data tersebut disusun dalam dokumen-dokumen tertulis seperti rencana penanggulangan bencana, rencana kontijensi, hingga mengevaluasi risiko dan menetapkan konteks kriterianya. | |
Supervisor | Mampu memimpin staf lapangan, memberikan pengarahan, mengelola tim gabungan, mengendalikan operasi gabungan dalam situasi darurat, memimpin anggota tim gabungan, serta mengkoordinasikan sumber daya dalam operasi tanggap darurat. | |
Teknisi | Memiliki kemampuan dalam mengoperasikan peralatan dan sistem komunikasi khususnya yang digunakan dalam bidang penanggulangan bencana. Selain itu juga mampu mengemudi kendaraan dalam kondisi operasional. | |
Trainer | Menguasai kemampuan teknis baik teori maupun praktik sebagai trainer untuk materi-materi kebencanaan yang bisa diaplikasikan pada program-program penguatan kapasitas masyarakat dalam rangka pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat |
Pada Tabel 1 dijelaskan beberapa profil lulusan program studi Manajemen Penanggulangan bencana yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja hari ini dan kebutuhan di masa yang akan datang. Adapun spesifikasi teknis yang dirancang didasarkan pada referensi spesifikasi kebutuhan tenaga kerja lowongan pekerjaan di berbagai instansi, baik pemerintah, swasta, maupun LSM yang bergerak di bidang penanggulangan bencana dan pembangunan kapasitas masyarakat.
Kemampuan-kemampuan tersebut tidak hanya dijabarkan dalam struktur matakuliah tiap semester tetapi juga pada kursus-kursus yang akan diadakan guna mendukung kemampuan teknis yang dibutuhkan di bidang penanggulangan bencana