Politeknik Akbara Surakarta pada hari Selasa, 28 Juni 2022 – 30 Juni 2022 telah melaksanakan kegiatan Pelatihan Komandan dan Relawan Baznas Tanggap Bencana yang diikuti oleh kurang lebih 110 komandan dan relawan dari kabupaten kota Se-Wilayah Provinsi Jawa Tengah.
Pelatihan peningkatan kapasitas dan manajemen bencana ini merupakan pelatihan yang memberikan ilmu terkait dengan proses manajemen bencana baik pra, saat dan setelah bencana terjadi. Acara ini bertujuan memberikan pemahaman kepada peserta mengenai manajemen bencana.
Acara Pelatihan Peningkatan Kapasitas dan Manajemen Bencana bagi Komandan dan Relawan Baznas Tanggap Bencana (BTB) se-Provinsi Jawa Tengah, di Tawangmangu, Karanganyar, Selasa (28/6/2022) ini dimulai pada pukul 09.00 WIB. Pembukaan dilakukan oleh Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah, KH Ahmad Darodji dan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo.
KH Ahmad Darodji mengatakan, Baznas menyadari bahwa Jawa Tengah merupakan provinsi dengan titik kerawanan bencana tinggi. Instruksi itu pun telah disampaikan ke seluruh Baznas di Jateng. Sambutan dari Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, beliau menghimbau agar terus meningkatkan kekuatan penanggulangan bencana di Jateng. Kali ini, penambahan kekuatan datang dari tim Baznas Tanggap Bencana (BTP).
Ganjar mengatakan, relawan BTP sangat membantu jajaran BNPB hingga TNI-Polri dalam menanggulangi bencana di Jateng. Sebab itu, para relawan akan terus dilatih dan dibina. “Mereka akan dilatih, bagaimana penanggulangan itu dilakukan, maka saya titipkan dari awal bagaimana mitigasi seperti apa, menggunakan peralatan seperti apa, sampai kemudian mereka di lapangan mereka bisa operasi,” tuturnya di Villa Alamanda, Beji, Tawamangu, Karanganyar, Selasa (28/6/2022).
Materi yang disampaikan terkait dengan dinamika kelompok, operasi tanggap darurat, pertolongan pertama, pengantar umum manajemen bencana, Saffer acces & code of conduct, pencarian & penyelamatan, tali temali, assessment & kaji data, WASH, Manajemen Shelter, Manajemen Logistik dan RKTL. Selain teori pelatihan juga dilakukan dengan praktek langsung di lapangan.
Diharapkan peserta dapat memahami secara detail pelaksanaan manajemen bencana, sehingga memiliki pemahaman yang komprehensif mengenai materi tersebut. Pada akhir materi, terdapat penyerahan sertifikat oleh panitia kepada peserta pelatihan.